Jumat, 18 Oktober 2013

Just The Way You ARe


"Sometimes I've to remind myself that I don't have to always be and to what everyone else is being and doing"

Enggak bisa dipungkiri, jika terkadang kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.Itu wajar, karena kita tidak pernah merasa puas dan kurang bersyukur dengan keadaan kita.Kebiasaan seperti itu bisa dikatakan bagai "pedang bermata dua", disatu sisi hal itu baik karena selalu mencoba berjuang dan memicu untuk mendapatkan yang terbaik (walaupun ukuran terbaik itu ditempatkan pada seseorang yang lain) namun disisi lain hal itu akan merusak daya KePD an kita, kita selalu memandang keatas, memandang yang lain dan mengacuhkan potensi diri kita sendiri. Yang lain, yang disana, teman kita, yang memakai itu dan ini adalah yang baik dan diri kita nggak ada apa apanya dengan dia.Hemmm....

Hal itu terjadi padaku, sering malahh...ketika aq hanya menyepelekan diriku sendiri, memandang aq nggak ada apa apanya jika dibandingkan dengan temanku yang A dan B ato C..aq kehilangan kontrol atas diriku sendiri, nggak bisa memandang positif terhadap apa yang aq punyai seakan seakan semua ukuran yang sempurna itu hanya ada di orang lain dan aq hanya ...sudahlahh tak perlu dilanjutkan..

Di lembaran waktu yang lain terkadang aq menyadarinya, bahwa aq punya semuanya..aq lebih ini ,aq lebih itu, aq punya ini, malahan aq lebih dari dia..bahkan suatu ketika aq menyadari bahwa dengan memandang yang lain sama halnya dengan  menenggelamkan diriku sendiri dengan berbagai ukuran sempurna yang aq buat...aq semakin down jika melakukan itu..

Hari demi hari aq berusaha keras untuk membentuk Rya yang menerima dirinya sendiri dan melihat lebih dalam akan potensi yang aq miliki..Enggak mudah tapi aq yakin bisa dan sampai sekarangpun masih dalam tahap berusaha untuk selalu bersyukur, berhenti memandang keatas, dan berfikir positif
dan pastinya selalu menyakinkan diri sendiri bahwasanya "I am as what I think about "


Semangatd :)

Pejamkan mata, hitung dan sadari apa saja nikmat Tuhan yang diberikan, fikirkan bahwasanya nikmat yang qm terima belum tentu di miliki oleh orang lain, syukuri, dan gunakan nikmat tersebut dengan cara cara yang indah sebagai balasan terhadap Tuhan :)

 

Minggu, 06 Oktober 2013

Segores pembuka..........

Aller anfang ist schwer..
(by Frau Sri Purwati, my beloved Deutsch Teacher at Senior High School)


Aller anfang ist schwer means that every first step is difficult..
Kalimat ini saya ambil dari pertemuan pertama saya di SMA ketika itu salah satu guru saya mengawali mengajar bahasa jerman di kelas XA, dengan mengucapkan.."Aller anfang ist schwer''

Aller = All
Anfang = Begin
Schwer = Difficult

Kalimat itu adalah kalimat pembuka yang sangat relevan saat itu ketika masih awam dengan bhs jerman..dan mungkin guru saya saat itu ingin mengatakan bahwa "kalian mungkin akan sedikit kesulitan di awal untuk mempelajari bahasa jerman" 

Seiring berjalannya waktu saya menyadari bahawasanya "aller anfang ist schwer" relevan dalam apapun kondisinya ..dan interpretasi saya semakin luas...bahawasanya tahap awal belajar sesuatu yang baru yang awalnya tidak tahu, tak pernah ada bayangan sedikitpun bahkan memulainya dari nol itu sangat sulit
Hal itu sulit kita lakukan karena berbeda jauh dengan apa yang kita lakukan sebelumnya..dan keluar dari kebiasaan kita...


Namun dari kesulitan itu kita akan banyak belajar dan akhirnyapun akan menguasai jika dilakukan dengan ketekunan dan kegigihan...
Hal itu depends on us..whether we are desperate or keep going on untuk terus mempelajarinya...



dan akhirnya akan menentukan hasil akhir :)